Bayi memiliki kulit yang sangat halus dan juga sensitif, bahkan beberapa bayi memiliki kulit sangat sensitif sehingga sangat mudah terkena iritasi. Salah satu bagian tubuh bayi yang rentan terkena iritasi adalah pada bagian pantat.
Terlebih pada bayi masa kini yang selama 24 jam menggunakan diaper atau popok sekali pakai. Namun sebaik apapun kualitas pospak, tetap saja akan menimbulkan suhu yang lembab di sekitar area pantat.
Bagian yang lembab ini akan menjadi masalah yang sering disebut dengan ruam popok. Adapun ruam popok itu umumnya ditandai dengan kemunculan bercak merah pada kulit pantat.
Tidak hanya bercak merah, pada beberapa bayi ruam popok ditandai dengan perubahan warna kulit yang menjadi lebih pucat dibanding bagian yang lain.
Jika dibiarkan, bagian ruam ini akan menjadi lecet dan membuat bayi tidak nyaman serta rewel. Untuk itu, ruam popok ini perlu segera diatasi.
Penyebab Ruam Popok pada Bayi
Bayi yang rewel karena ruam popok tentunya akan membuat ibu gelisah, terutama bagi ibu baru. Maka sebelum mengetahui bagaimana cara penanganan ruam popok, lebih baik Anda mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan ruam popok. Inilah beberapa penyebab umum munculnya ruam popok pada bayi:
1. Alergi
Kulit bayi yang sangat sensitif, biasanya mudah terkena iritasi dan alergi, bahkan hanya diakibatkan karena parfum, sabun, tisu basah, bahkan beberapa bayi alergi terhadap bahan pakaian yang mereka kenakan. Jika Anda melihat perubahan setelah menggunakan produk mandi atau pakaian bayi segera ganti denga produk yang lebih aman.
2. Penggunaan Antibiotik
Ketika bayi sakit ata ibu sakit dan meminum antibiotik. Biasanya bayi akan terpengaruh. Karena antibiotik selain membunuh bakteri baik penyebab sakit, juga berpotensi mematikan mikroorganisme baik di dalam tubuh bayi. Hal ini biasanya ditandai dengan munculnya ruam
3. Infeksi Jamur
Kondisi kulit yang lembab, bisa memicu tumbuhnya jamur Candida albicans. Jamur ini dapat menginfeksi kulit bayi dan menyebabkan ruam popok. Ruam akibat infeksi jamur ini biasanya berlangsung lebih lama.
4. Iritasi
Kodisi lembab dan basah karena Urine dan kotoran bayi akan membuat daerah sekitarnya asam. Kondisi asam ini akan membuat kulit bayi terluka karena iritasi, apalagi ditambah dengan gesekan dengan pospak dan juga tissue basah. Membuat ruam yang muncul menjadi lecet dan iritasi.
Cara Mudah Mengatasi Ruam Popok
Ruam popok sejatinya bisa dicegah, misalnya dengan mengoleskan salep popok bayi. Namun jika si kecil sudah terlanjur mengalami ruam popok, maka Anda bisa mengatasinya dengan beberapa cara berikut ini.
1. Mengangin-anginkan Kulit Bayi
Masalah utama munculnya ruam adalah kondisi kulit bayi yang lembab. Cara paling mudah mengatasinya adalah mengurangi kelembaban. Untuk mengurangi kelembaban, Anda dapat melakukannya dengan meletakkan bayi pada alas waterproof ketika akan mengganti diaper.
Setelah melepas diaper yang kotor, jangan langsung dipakaikan yang baru. Biarkan kulit bayi terkena udara bebas setidaknya 5 – 10 menit. Ajak bayi bermain agar tidak bosan. Setelah benar-benar kering, gantikan dengan diaper baru.
2. Mengganti Popok Lebih Sering
Pada awal setelah kelahiran, bayi akan buang air lebih sering. Sekalipun diklaim bisa menyerap banyak pipis sebaiknya Anda mengganti diaper lebih sering. Karena tidak hanya kotoran, keingat juga dapat menimbulkan ruam popok. Dengan lebih sering mengganti diaper maka kondisi kulit bayi juga lebih kering.
3. Memilih Popok yang Lebih Longgar
Slaah satu penyebab ruam popok yang seringkali tidak disadari adalah popok yang terlalu sempit. Diaper yang sempit akan membuat kulit bayi lebih lembab karena tidak ada udara yang masuk, kondisi lembab ini akan diperparah oleh gesekan kulit dengan diaper yang kekecilan.
Maka sebaiknya gunakan diaper yang lebh longgar. Pasalnya, bayi pun umumnya juga cepat membesar, sehingga Anda tidak perlu menyetok diaper telalu banyak, dan segera ganti jika diaper sudah mulai kekecilan.
4. Menggunakan Obat Ruam
Jika ruam tidak hilang dengan perawatan di atas, ada baiknya Anda menggunakan obat ruam. Sebenarnya krim ruam popok pada bayi banyak dijual dipasaran. Misalnya saja salep popok bayi keluaran Bepanthen. Namun ada baiknya jika Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya.
5. Mengganti Produk Bayi
Jika setelah dibati dan sembuh, namun ruam tetap mucul, mungkin bayi alergi terhadap poduk kebersihan yang digunakan. Cobalah ganti produk sabun, tissue basah bahkan diaper yang digunakan. Untuk kulit bayi yang sensitif sebaiknya gunakan produk yang bebas alkohol dan juga bebas parfum.